Aurora, Antara Sains dan Mitos



Pada tahun 1958 suatu regu peneliti yang dipimpin oleh James van Allen menemukan sabuk-sabuk radiasi yang terdiri dari partikel-partikel bermuatan (kebanyakan adalah elektron-elekton dan proton-proton) yang bergerak mengitari bumi dalam lintasan yang berbentuk donat. Mereka menemukan sabuk-sabuk radiasi ini setelah mengevaluasi data-data yang dikumpulkan oleh peralatan yang ada di Satelit Explorer I.

Partikel-partikel bermuatan yang terperangkap oleh medan magnetik tak seragam bumi, mengitari garis-garis medan magnetik bumi dari kutub ke kutub dengan lintasan spiral. Partikel-partikel ini terutam a berasal dari matahari serta sebagian lain berasal dari bintang-bintang dan benda-benda langit lainnya. Oleh karena itu, partikel ini dinamakan sinar-sinar kosmik. Kebanyakan sinar-sinar kosmik dibelokkan oleh medan magnetik bumi dan tidak pernah mencapai bumi. tapi beberapa sinar-sinar kosmik lolos dan terperangkap. Sinar-sinar kosmik inilah yang menyusun sabuk-sabuk radiasi yang ditemukan oleh regu peneliti di atas dan diberi nama sabuk-Sabuk van Allen.

Ketika partikel bermuatan ini berada di atmosfer bumi akn sering bertumbukan dengan atom-atom lainnya, menyebabkan partikel-partikel ini memancarkan cahaya tampak yang sekarang dikenal dengan nama aurora.
Aurora terbagi berdasarkan wilayah dimana aurora itu terlihat. Aurora yang ada di sebelah utara dsikenal dengan nama Aurora Borealis. Nama borealis berasal dari bahasa Yunani yang berarti Angin Utara. Hal ini disebabkan Aurora ini tampak kemerah-merahan di ufuk utara seolah olah matahari akan terbit dari arah tersebut. Suku Inuit atau orang Eskimo mempercayai bahwa hal tersebut karena para arwah sedang bermain bola menggunakan kepala singa laut. Mereka juga percaya bahwa orang yang sering menonton "pertandingan" itu akan menjadi gila.
Aurora yang berada di sebelah selatan disebut Aurora Australis karena aurora ini sering terlihat di Benua Australia. Aurora ini sering terlihat berwarna kehijau-hijauan.




Read more


Mengapa Gelombang Laut Tidak Menyebabkan Banjir Pada Daerah Pantai?



Gelombang laut (ombak) bergerak menuju pantai, satu gelombang disusul oleh gelombang lainnya, siang dan malam terus menerus. Mengapa daerah pantai tidak banjir?

Seperti anda ketahui bahwa materi-materi dalam medium tidak ikut merambat bersama gelombang. Karena Itulah gelombang laut secara nyata tidak membawa air laut (sebagai medium) untuk merambat bersamanya. Selama gelombang Laut merambat ke pantai, air laut hanya bergerak naik turun (seperti gelombang transversal ) dan tidak bergerak maju.

Oleh karena itu, walau tampak seolah-olah air laut itu sendiri yang bergerak maju ke pantai, tetapi sesungguhnya tidak. Air laut hanya bergerak naik turun sehingga air laut tidak menyebabkan banjir pada daerah pantai.
Mengapa kadang-kadang kita melihat plastik terbawa oleh gelombang laut (ombak) ke tepi pantai? Pada kasus ini gerak mendatar plastik tidak disebabkan oleh gelombang laut, tetapi oleh tiupan angin yang memberi resultan gaya pada plastik yang berarah mendatar ke tepi pantai.

Read more


Manfaat Tersembunyi dari Tempe



Tempe, makanan yang terbuat dari kacang kedelai, suatu genus kacang-kacangan dengan perbandingan lemak, karbohidrat dan protein 1:1:2. Tempe berbentuk lempengan lembut terbuat dari kacang kedelai yang difermentasikan melalui proses peragian oleh beberapa jenis jamur rhizopus seperti Rhizopus oryzae, Rhizopus oligosporus, Rhizopus stolonifer dan Rhizopus arrhizus. Tempe kaya akan serat pangan , vitamin B, kalsium dan zat besi. Tekstur yang dimiliki tempe lebih lunak daripada kedelai karena enzim yang dihasilkan jamur selama proses fermentasi meninbulkan perubahan pada protein, lemak, dan karbohidrat. Enzim yang dihasilkan jamur ini antara lain lipase, protease dan amilase yang dalam lambung berfungsi mencernakan lemak, protein dan pati.

Dalam suatu penelitian, relawan yang banyak makan tempe kandungan isoflavonoidnya meningkat. Isoflafonoid ini ternyata dapat mencegah pertumbuhan sel kanker, mempengaruhi metabolisme hormon steroid, menurunkan kolesterol dan trigliserida, serta melindungi sel hati dari senyawa beracun. Tempe juga mengandung superoksida desmutase yang dapat mengendalikan radikal bebas hidroksil dan memicu tubuh untuk membuat superoksida itu sendiri.

Pola makan dengan protein hewani berlebihan akan meningkatkan jumlah kalsium yang hilang dari tubuh. Semakin banyak kalsiun yang keluar dari tubuh, semalin berkurang pula jumlah yang tersusa untuk menunjang kekuatan tulang. Hal ini dapat menyebabkan osteoporosis (pengeroposan tulang) karena rendahnya massa tulang. Oleh karena itu penderita dianjurkan untuk melipatgandakan konsumsi tempe dan produk kedelai lainnya karena selama 6 bulan mengkonsumsinya terbukti dapat meningkatkan kepadatan selama satu persen.

Read more

  • Sambutan Admin

    Keep Blog Walking dan Jangan Lupa Berikan Saran / Komentar

Followers